Aku Tidak Menemukan Arti Cintaku Padamu
Jika pembuktian
cinta harus dengan pacaran, bedua-duaan, padahal lelaki yang kepalanya ditusuk
besi lebih baik dari pada bersentuhan dengan perempuan non mahram, barangkali
itu bukan cinta tapi dosa semata.
Jika pembuktian
cinta harus menyerahkan mahkota diri sebagai seorang perempuan, barangkali itu
bukan cinta tapi nafsu semata.
Yang aku ketahui,
cinta itu saling menjaga, dan cinta hakiki itu didasarkan kecintaan pada Allah
semata.
Jadi, bisakah
disebut cinta jika kamu justru mengajak bermaksiat? Dengan membersamaiku
padahal aku jelas Tak Halal bagimu?
Arti cinta yang aku
inginkan seruyam pacaran lama, maksiat bersama, putus, nikah sama orang lain
(yang belum tentu menerima jika mengetahui maksiat yang telah ku lakukan).
Melainkan kamu
datangi waliku, ta’aruf, Khitbah, nikah, Sah.
Dan aku tidak bisa
menemukan arti cinta itu padamu.
Selama bukan
kecintaan terhadap Allah yang kemu ingin raih bersamaku.
No comments:
Post a Comment