Karana Istri Shalihah Berawal Dari Anak Shaleh
Saudaraku..
Pernahkah diri ini mengabaikan
hidayah.?
Aku mau berjihab nanti setelah
manikah..
Aku mau jadi istei shalihah untuk
suamiku nanti..
Aku mau jadi anak shalihah kalau sudah
menikan nanti..
Taukah bahwa saat itu engkau sedang
menolak hidayah. Hidayah yang menuntunmu untuk berbuat sekarang.. tetapi kamu
tolak dengan dalil nanti setelah menikah..”
Taukah bahwa saat itu engakau sedang
durhaka pada kedua orang tuamu... sebab dengan mununda taubat, sama artinya
dengan sedang mengumpulkan bahan bakar dineraka untuk kedua
orangtuamu..Naudzubillah min dzalik..
Setega itukah engkau..???
Dimana letak nurani sebagai seorang
anak..??
Tak inginkah engakau menjadi sebab
bahagianya dunia dan akhirat..???
Mangapa engakau hanya sibuk memperbaiki
diri untuk dia yang masih rahasia untukmu?? Sedang engkau tidak pernah berusaha
menjadi yang terbaik untuk orang yang paling mencintaimu...
Wahai diri... berbaktilah..
Berbaktilah kepadana..
Sebelum akhirnya engkau sibuk dengan
keluarga kecilmu..
Sebab dengan apa diri ini membahagiaan
keduanya. Selain berbakti dan menjadi shalihah..
Wahai diri..
Masih ada waktu untuk memperbaiki..
Sekarang..
Jagan tunggu taubat..
Mari kembali taat..!!
Mari bejilbab..!!
Mari berbenah..!!
Dan jadikan AL-Qura’an sebagai teman
setia
Wahai shalihah yang taat pada Allah
sehingga ia pasti berbakti kepada kedua orang tua, memilikinya dunia dan
akhirat.
Ketika menikah adalah yang taat pada
suaminya, menyanangkan ketika dipandang menemani keluarga kecilnya sehingga
jannah. Sebab semuanya dilakukan atas dasar takwa pada Allah.
Dan kami perintahkan kepada manusia
agar berbuat baik kepda kedua orang tuannya, ibunya telah mengandungnya dala
keadaan lemah dan bertambah-tambah dan menyipihnya dalam usia dua tahun.
Bersyukurlah kepadaku dan kepda kedua orang tuamu hanya kepadakulah
kembalimu.(QS.lugman :14
No comments:
Post a Comment